GELOMBANG
Oleh: Veri Yulianto
(Mahasiswa
Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Jurusan Ilmu Kelautan Program Studi
Oseanografi Universitas Diponegoro Semarang)
Definisi dan Faktor Terjadinya
Gelombang
Gelombang adalah suatu getaran yang
merambat, dalam perambatannya gelombang membawa energi. Dengan kata lain,
gelombang merupakan getaran yang merambat dan getaran sendiri merupakan sumber
gelombang. Jadi, gelombang adalah getaran yang merambat dan gelombang yang
bergerak akan merambatkan energi
(tenaga). Gelombang juga dapat
dikatakan sebagai deretan pulsa-pulsa yang berurutan yang terlihat sebagai
perubahan ketinggian permukaan air laut, dari elevasi maximum ke minimum.
(Diktat Osfis, Nining. 2002)
Mekanisme
Terbentuknya Gelombang Oleh Angin
·
Bila
di atas permukaan laut yang tenang terdapat angin yang bertiup maka mula-mula
akan ternentuk gelombang-gelombang kecil yang disebut rippless (riak).
·
Ripples
disini berperan dalam membentuk kekasaraan muka laut yang dapat membantu
mentaransferkan energi dari angin.
·
Bila
angin terus berhembus maka akan terbentuk gelombang-gelombang yang lebih
panjang (besar) dan memiliki tinggi yang semakin membesar yang disebabkan
adanya transfer energi dari angin,
·
Pada
saat tertentu tinggi gelombang tidak dapat terus bertambah walupun angin terus
berhembus, karena tercapai suatu kondisi dimana tinggi gelombang berhenti untuk
bertambah diakibatkan tercapainya keseimbangan antara energi yang di
transferkan dengan energi yang terdissipasi oleh peristiwa pecahnya gelombang.
Gelombang yang terbentuk dalam kondisi ini disebut “fully developed sea”
(Diktat Osfis, Nining. 2002)
Parameter Gelombang
η=
a cos (kx-σt) : elevasi muka air yang merupakan
fungsi ruang dan waktu
a
= H/2 :
ampiltudo gelombapng ; elevasi maksimum dari muka air terhadap permukaan yang diam.
H : Tinggi
gelombang; jarak antara puncak dan lembah = 2a
L : panjang
gelombang ; jarak dari suatu puncak dengan puncak yang lain
T : Periode
gelombang
D : kedalaman
perairan dihitung dari SWL (still water level), yaitu z=0 sampai dasar
perairan.
T : waktu
K=
2π/L : Jumlah
gelombang
σ
= 2π/T : Frekuensi
sudut gelombang
C : kecepatan
rambat gelombang (kecepatan fasa )
K : bilangan
gelomabang (2π/L)
(Diktat Osfis, Nining. 2002)
Klasifikasi
Gelombang
Klasifikasi gelombang berdasarkan kedalaman relatif
yaitu:
·
d/L < 0,05 adalah gelombang perairan
dangkal (gelombang panjang)
·
0,05 < d/L < 0,5 adalah gelombang
perairan menengah
·
d/L > 0,5 adalah gelombang perairan dalam
(gelombang pendek)
Klasifikasi gelombang berdasar periodenya
Nama Gelombang
|
Waktu
|
Gelombang
Kapiler
|
<
0,1 dtk
|
Gelombang
Ultra Gravitasi
|
0,1
– 1 dtk
|
Gelombang
Gravitasi
|
1 –
30 dtk
|
Gelombang
Infra Gravitasi
|
30 dtk
– 5 menit
|
Gelombang
Periode Panjang
|
5
menit – 12 jam
|
Gelombang
Pasang Surut
|
12
– 24 jam
|
Gelombang
Trans-Tidal
|
24
jam
|
Klasifikasi gelombang berdasarkan gaya pemulih (restoring force)
·
Dalam hal ini gaya pemulih berusaha untuk
mengembalikan permukaan air yang terganggu (akibat terbentuknya gelombang) ke
posisi semula (pada waktu laut dalam keadaan tenang).
·
Untuk gelombang-gelombang kecil yang panjang
gelombangnya <1,63 cm, gaya pemulihnya adalah tegangan permukaan.
·
Untuk gelombang dengan panjang gelombangnya
> 5 cm , gaya pemulihnya adalah gravitasi.
·
Gelombang dengan panjang gelombang antara
1,63-5cm , tegangan permukaan dan gravitasi kedua-duanya berperan sebagai gaya
pemulih.
·
Gelombang yang gaya pemulihnya tegangan
permukaan di sebut gelombang kapiler, sedangkan gelombang yang gaya pemulihnya
gravitasi disebut gelombang gravitasi.
·
Gelombang yang gaya pemulihnya tegangan
permukaan disebut gelombang campuran.
(Diktat Osfis, Nining. 2002)
Kecepatan
Rambat Gelombang
Kecepataan rambat gelombang adalah
kecepatan rambat suatu gelombang dari titik satu ke titik yang lainnya. Rumus
kecepatan rambat gelombang ialah:
σ2 = gk tanh kd
Diketahui :
σ2 = frekuensi
sudut
g =
percepatan gravitasi
tanh =
tan hiperbolik
k =
bilangan
d =
kedalaman perairan
Energi Gelombang
Energi
yang terkandung di dalam gelombang dengan panjang L dari permukaan sampai
dengan dasar merupakan jumlah dari energi kinetik dan energi potensial.
Energi
kinetik timbul akibat gerak partikel air dengan kecepatan u dan w : mv2.
Energi
potensial timbul akibat gerak partikel air terhadap permukaan yang tidak
terganggu (z=0) yang di akibatkan gelombang: Ep = m.g.h.
Energi
total rata-rata persatuan luas permukaan gelombang: Etot = Ep + Ek = . Atau
Etot =1/8 ρ.g.H2 .
Dimana
:
H
= tinggi gelombang = 2a
Disini
terlihat bahea energi gelombang berbanding lurus dengan tinggi gelombang makin
besar tinggi gelombangnya, makin besar energinya.
(Diktat Osfis, Nining. 2002)
Transformasi Gelombang
Gelombang yang menjalar dari laut
lepas memasuki perairan pantai akan mengalami transformasi, yaitu:
1.
Kecepatan
gelombang akan berkurang karena pengaruh gesekan dasar.
2.
Panjang
gelombang menjadi pendek.
3.
Gelombang
akn mengalami pembelokan arah penjalaran atau gelombang mengalami refraksi.
Refraksi gelombang terjadi karena perubahan kecepatan gelombang ketika memasuki
perairan pantai.
4.
Bila
gelombang membentur ujung dari pemecah gelombang (break water) atau bangunan
pantai lainnya, maka akan terjadi difraksi gelombang.
5.
Bila
gelombang membentur suatu dinding penghalang, akan terjadi pemantulan gelombang
(refraksi gelombang).
6.
Tinggi
gelombang akan membesar sebelum ia pecah.
(Diktat
Osfis, Nining. 2002)
No comments:
Post a Comment