Tuesday, November 6, 2012

ARUS LAUT

 ARUS LAUT
Oleh: Veri Yulianto 
  (Mahasiswa Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Jurusan Ilmu Kelautan Program Studi Oseanografi Universitas Diponegoro Semarang)


BAB I
TUJUAN
Adapun tujuan dari praktikum modul arus permukaan dan sirkulasi laut ini diharapkan praktikan dapat :
1.    Memahami, mengerti serta membedakan antara arus pasut dan arus residu
2.    Menggambarkan penentuan sistem koordinat yang akan digunakan dalam perhitungan
3.    Memahami dan mengerti metode pengukuran, pengolahan data, serta analisisnya untuk penelitian tentang arus permukaan

 


BAB II
TEORI DASAR
2.1 Definisi Arus
Arus adalah proses pergerakan massa air menuju kesetimbangan yang menyebabkan perpindahan horizontal dan vertikal massa air. Gerakan tersebut merupakan resultan dari beberapa gaya yang bekerja dan beberapa factor yang mempengaruhinya. Arus laut (sea current) adalah gerakan massa air laut dari satu tempat ke tempat lain baik secara vertikal (gerak ke atas) maupun secara horizontal (gerakan ke samping). Contoh-contoh gerakan itu seperti gaya coriolis, yaitu gaya yang membelok arah arus dari tenaga rotasi bumi. Pembelokan itu akan mengarah ke kanan di belahan bumi utara dan mangarah ke kiri di belahan bumi selatan. Gaya ini yang mengakibatkan adanya aliran gyre yang searah jarum jam (ke kanan) pada belahan bumi utara dan berlawanan dengan arah jarum jam di belahan bumi selatan. Perubahan arah arus dari pengaruh angin ke pengaruh gaya coriolis dikenal dengan spiral ekman.                                                 (Pond dan Pickard, 1983)

2.2 Karakteristik Arus
                        Di laut terbuka, air laut digerakan oleh dua sistem angin. Di dekat khatulistiwa, angin pasat (trade wind) menggerakkan permukaan air ke arah barat. Sementara itu, di daerah lintang sedang (temperate), angin baratan (westerlies wind) menggerakkan kembali permukaan air ke timur. Akibatnya di samudera-samudera akan ditemukan sebuah gerakan permukaan air yang "membundar". Di belahan bumi utara, angin ini membangkitkan arus yang bergerak searah jarum jam, sementara itu di belahan bumi selatan dia bergerak berlawanan arah jarum jam. Arus laut, baik yang di permukaan maupun di kedalaman, berperan dalam iklim di Bumi dengan cara menggerakkan air dingin dari kutub ke daerah tropis dan sebaliknya. Sistem arus global yang mempengaruhi iklim di Bumi ini biasa disebut sebagai "Great Ocean Conveyor Belt" atau dalam bahasa Indonesia saya biasa menyebut sebagai "Sabuk Arus Laut Dunia". Air laut selalu dalam keadaan bergerak. Arus laut bergerak tak ubahnya arus di sungai, gelombang laut bergerak dan menabrak pantai, dan gaya gravitasi bulan dan matahari mengakibatkan naik turunnya air laut dan biasa disebut sebagai fenomena pasang surut laut.
Arus laut tercipta karena adanya pemanasan di beberapa bagian Bumi oleh radiasi sinar matahari. Air yang lebih hangat akan "mengembang", membuat sebuah kemiringan (slope) terhadap daerah sekitarnya yang lebih dingin, dan akibatnya air hangat tersebut akan mengalir ke arah yang lebih rendah yaitu ke arah kutub yang lebih dingin daripada ekuator.                                                                                                    (Gross,M.G.1990)

2.3  Faktor Penggerak Arus
          Faktor-faktor penggerak arus yaitu:
a.    Gerakan dorongan angin
Angin adalah faktor yang membangkitkan arus, arus yang ditimbulkan oleh angin mempunyai kecepatan yang berbeda menurut kedalaman. Kecepatan arus yang dibangkitkan oleh angin memiliki perubahan yang kecil seiring pertambahan kedalaman hingga tidak berpengaruh sama sekali.
a.     Gerakan termohalin
Perubahan densitas timbul karena adanya perubahan suhu dan salinitas anatara 2 massa air  yang densitasnya tinggi akan tenggelam dan menyebar dibawah permukaan air sebagai arus dalam dan sirkulasinya disebut arus termohalin.
b.    Arus Pasut
Arus yang disebabkan oleh gaya tarik menarik antara bumi dan benda benda angkasa. Arus pasut ini merupakan arus yang gerakannya horizontal.
c.    Turbulensi
Suatu gerakan yang terjadi pada lapisan batas air dan terjadi karena adanya gaya gesekan antar lapisan.
d.    Tsunami
Sering disebut sebagai gelombang seismic yang dihasilkan dari pergeseran dasar laut saat etrjadi gempa.
e.    Gelombang lain ; Internal, Kelvin dan Rossby / Planetary.
                                                            
2.4 Arus Pasut
               Arus pasut adalah pergerakan massa air laut secara horizontal yang dihubungkan dengan naik turunnya permukaan air laut. Arus pasang surut ini disebabkan oleh adanya fenomena pasang surut air laut. Pada waktu pasang surut disuatu perairan, maka arus laut akan bergerak menuju arah pasang, sebaliknya arus bergerak dari daerah yang mengalami pasang pada saat surut. Arus pasut akan mengalami perubahan pergerakan pada saat elevasi maksimum maupun minimum.
Gerakan arus pasut ada dua tipe, yaitu gerak rotasi dan gerak yang berubah arah (belok). Dilaut lepas, gerak arus pasut adalah gerak rotasi yang berbentuk elips, dimana arah rotasi adalah searah dengan putaran jarum jam di BBU dan berlawanan arah dengan jarum jam di BBS
                                               
2.5 Arus Non Pasut
Arus non-pasut, yaitu:
-       arus angin
-       arus barogradient
-       arus konveksi adalah arus yg timbul akibat perbedaan temperatur atau akibat perbedaan kadar garam dl laut

2.6 Metode Perolehan Data Arus
Gerakan massa air di laut dapat diketahui dengan tiga cara, yakni melakukan pengukuran langsung di laut, melalui pengamatan topografi muka laut dengan satelit, dan model hidrodinamik
            Pengukuran arus secara insitu dapat dilakukan dengan dua metode, yakni metode Lagrangian dan Euler. Metode Lagrangian adalah suatu cara mengukur aliran massa air dengan melepas benda apung atau drifter ke laut, kemudian mengikuti gerakan aliran massa air laut
      
Gambar 1. menunjukkan salah satu alat ukur atau drifter yang ditaruh di laut, pada bagian atas dilengkapi seperangkat elektronik yang mampu mentranfer data posisi ke stasiun kontrol di darat melalui satelit. Sehingga secara terus menerus posisinya dapat diplotkan dan akhirnya lintasan arus dapat diketahui.

                  Cara lain mengukur arus insitu adalah dengan metode Euler. Pengukuran arus yang dilakukan pada satu titik tetap pada kurun waktu tertentu. Cara ini biasanya menggunakan alat yang disebut dengan Current Meter. Salah satu alat ukur arus dengan metode Euler ditampilkan pada Gamb 2. Pada alat tersebut dilengkapi dengan sensor suhu, conductivitas untuk mengukur salinitas, rotor untuk kecepatan dan kompas magnetik untuk menentukan arah
 
Gambar 2.
Current Meter Aandera Type RCM-7

Gambar 3. menunjukkan salah satu contoh hasil rekaman arus di tiga lapisan kedalaman pada periode 15 April-15 Juni 1997 di perairan lepas pantai Cilacap. Panel (a) paling atas merupakan stik plot data angin rata-rata harian selama periode yang sama seperti pengukuran arus. Panel (b) sampai (d) merupakan vektor arus pada kedalaman 55m, 115m dan 175m. Secara umum kecepatan arus semakin menurun dengan bertambahnya kedalaman. Panel (e) paling bawah merupakan plot data salinitas pada lapisan kedalaman 55m (garis utuh), 155m (garis putus-putus) dan 175m (garis titik). Pada periode 15 Mei dan 10 Juni nampak perbedaan salinitas yang cukup signifikan, dimana pada lapisan kedalaman 55m salinitas drop menjadi 34,00 psu.


Gambar 3.
Contoh hasil rekaman mooring dengan alat ukur Current Meter type Aandera


Pengukuran arus dengan satelit altimetri

Adanya perkembangan teknologi satelit dewasa ini sangat memungkinkan untuk mengetahui tinggi muka laut atau topografi muka laut. Salah satu satu satelit yang mampu untuk membedakan perbedaan tinggi muka laut adalah Topex/Poseidon (Gambar. 4a).
Satelit altimetri pada prinsipnya mentransmisikan gelombang dengan panjang tertentu, kemudian dicatat waktu yang dibutuhkan untuk menempuh jarak dari satelit ke permukaan laut dan kembali ke reciever di satelit, sehingga jarak dari lintasa satelit ke muka laut diketahui. Jarak yang lebih dekat saat muka laut lebih tinggi akan membutuhkan waktu yang lebih pendek bila dibandingkan dengan saat muka laut lebih rendah. Gambar. 4b menggambarkan tinggi rendah muka laut dan hasil analisis gerakan massa air permukaan.

                                     
Gambar 4.
(a) Satelit Topex-Poseidon, (b) hasil rekaman satelit Topex-Posaidon berupa peta topografi uka laut


Pengukuran arus dengan membangun model hidrodinamika
 Seiring dengan perkembangan teknologi komputer, para pakar oseanografi fisika mengembangkan model-model hidrodinamika untuk memprediksi gerak massa air di laut. Dengan memahami prinsip-prinsip fisika dan dengan alat bantu matematika dan komputer beberapa permasalahan yang secara analitik sulit dipecahkan dapat dipecahkan dengan metode numerik. Sampai saat ini banyak sekali model dikembangkan, misalnya POM (Princeton Ocean Modeling). Bahkan beberapa institusi kelautan dunia membuat paket-paket model yang bisa di-running dalam personal komputer berbasis windows, misalnya SMS 8.0 (Surface water Modelling System)

Gambar 5. merupakan salah satu contoh model arus yang dihasilkan dari program SMS 8.0 dengan memasukkan data kedalaman, komponen pasang-surut M2, S2, N2. O1 dan K1.

Gambar 5.
Pola arus di pantai Aceh Timur, hasil simulasi dengan SMS 8.0
(Hutabarat, Sahala.dkk. 1985. Pengantar.Oseanografi. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia UI-Press)






Monday, November 5, 2012

ODV dan SURFER



ODV dan SURFER
Oleh: Veri Yulianto 
  (Mahasiswa Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Jurusan Ilmu Kelautan Program Studi Oseanografi Universitas Diponegoro Semarang)

 BAB I
TUJUAN PRATIKUM
1.1  Mahasiswa dapat memahami prinsip kerja dan menggunakan perangkat lunak surfer serta ocean data view ( odv) .
1.2  Mahasiswa dapat mengolah dan menampilkan  data oseanografi seperti temperature, salinitas, densitas serta kedalaman , T/S diagram dan membuat Gris kontur dalam odv dan surfer.
 

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 ODV(OCEAN DATA VIEW)
Ocean data View adalah suatu program komputer perangkat lunak yang dibuat oleh R. Schlitzer berfungsi untuk menampilkan hasil eksplorasi dari oseanografi dan tampilan geo-referensi, juga urutan data (grid data) secara interaktif. ODV dapat dijalankan pada sistem operasi Window (9X/NT/2000/XP), LINUX,UNIX, dan Mac OS X.
Kumpulan data ODV dan konfigurasi file ditampilan secara independent, maksudnya data pada ODV dapat dibentuk dan diubah antar sistem yang saling mendukung.  ODV dapat menampilkan secara Interaktif stasiun data untuk cakupan wilayah yang luas. kita dapat menghasilkan peta stasiun yang berkualitas tinggi dengan menggunakan ODV. fasilitas general property plot pada satu atau lebih stasiun, tampilan menyebar dari stasiun yang dipilih, properti track dari stasiun, properti distribusi general iso-surfaces.  ODV juga mendukung tampilan data skalar dan vektor dalam bentuk: titik berwarna,nilai data numeric,dan arah.
ODV di desain agar fleksible dan mudah untuk dipergunakan. ia selalu menampilkan peta dengan sarana stasiun pada layar yang dilengkapi dengan fasilitas bagi pengguna yaitu pilihan stasiun, section dan iso-surface.
ODV juga memiliki fasilitas kualitas Kontrol data yang baik, juga sangat berguna untuk pembelajaran dan pelatihan.

Ocean Data View merupakan program yang dibuat oleh Alfred Wegener Institute. Program ini digunakan untuk menampilkan data oseanografi dalam bentuk plot atau sebaran distribusi. program ini sangat mudah digunakan oleh mahasiswa yang berkecimpung di dunia kelautan.
Program ini dapat dijalankan pada operating system Windows, Macintosh, Linux, dan Unix.  program ini merupakan program gratis. Beberapa extension data yang dapat digunakan oleh ODV ialah
ODV memiliki beberapa basemap yang dapat digunakan.  Di antaranya:
  • Bakosurtanal
  • Baltic
  • BayOfBiscay
  • ETOPO2_GreatBarrierReef
  • ETOPO2_GulfOfMexico_Caribbean
  • ETOPO2_NorthEastPasific
  • GEBC01_SouthernOcean-Atl
  • GloblHR
  • GlbolR
  • IBCAO_ArticOcean
  • Kerguelen
  • MeditHR
  • NorthSea
saya sering menggunakan basemap ODV ini untuk menjadi basemap peta saya. ODV memiliki fitur untuk menyimpan gambar peta yang kita buat. itulah mengapa saya masih menggunakan software ini.
Sebenarnya masih banyak yang dapat dilakukan dengan menggunakan software ini dan saya pun masih belajar.

2.2 SURFER
Surfer adalah salah satu perangkat lunak yang digunakan untuk pembuatan peta kontur dan pemodelan tiga dimensi yang berdasarkan pada grid. Perangkat lunak ini melakukan plotting data tabular XYZ tak beraturan menjadi lembar titik-titik segi empat (grid) yang beraturan. Grid adalah serangkaian garis vertikal dan horisontal yang dalam Surfer berbentuk segi empat dan digunakan sebagai dasar pembentuk kontur dan surface tiga dimensi. Garis vertikal dan horisontal ini memiliki titik-titik perpotongan. Pada titik perpotongan ini disimpan nilai Z yang berupa titik ketinggian atau kedalaman. Gridding merupakan prose pembentukan rangkaian nilai Z yang teratur dari sebuah data XYZ. Hasil dari proses gridding ini adalah file grid yang tersimpan pada file .grd.

Kegunaan dari Surfer adalah :Surfer memberikan kemudahan dalam pemuatan berbagai macam peta kontur atau model spasial 3 Dimensi. Sangat membantu dalam analisis volumetrik, Cut And Fill, slope, dan lain-lain. Memungkinkan pembuatan peta 3 dimensi dari suatu data tabular yang disusun dengan menggunakan worksheet seperti excel dan lain-lain.Surfer membantu dalam analisis kelerengan, ataupun morfologi lahan dari suatu foto udara atau citra satelit yang telah memiliki datum ketinggian. Aplikasi lain yang sering menggunakan surfer adalah analisis spasial untuk mitigasi bencana alam yang berkaitan dengan faktor topografi dan morfologi lahan. Surfer dapat memberikan gambaran secara spasial letak potensi bencana.
(Anonim,2011)
Pemetaan Kontur dan Pemodelan Spasial 3Dimensi 
Pemetaan Kontur dan Pemodelan Spasial 3 Dimensi ini berbasiskan pada software Surfer. Surfer adalah salah satu perangkat lunak yang digunakan untuk pembuatan peta kontur dan pemodelan tiga dimensi dengan mendasarkan pada grid. Perangkat lunak ini melakukan plotting data tabular XYZ tak beraturan menjadi lembar titik-titik segi empat (grid) yang beraturan. Grid adalah serangkaian garis vertikal dan horisontal yang dalam surfer berbentuk segi empat dan digunakan sebagai dasar pembentuk kontur dan surface tiga dimensi.
Surfer tidak mensyaratkan perangkat keras ataupun sistem operasi yang tinggi. Oleh karena itu, surfer relatif mudah dalam aplikasinya. Surfer bekerja pada sistem operasi windows 9x dan windows NT.
Surfer memberikan kemudahan dalam pemuatan berbagai macam peta kontur atau model spasial 3 Dimensi. Sangat membantu dalam analisis volumetrik, cut and fill, slope, dan lain-lain. Memungkinkan pembuatan peta 3 dimensi dari suatu data tabular yang disusun dengan menggunakan worksheet seperti excel dan lain-lain
 Surfer membantu dalam analisis kelerengan, ataupun morfologi lahan dari suatu foto udara atau citra satelit yang telah memiliki datum ketinggian.
Aplikasi lain yang sering menggunakan surfer adalah analisis spasial untuk mitigasi bencana alam yang berkaitan dengan faktor topografi dan morfologi lahan. Surfer dapat memberikan gambaran secara spasial letak potensi bencana.