PAMERAN FOTO BAWAH LAUT (MURI)
Oleh: Veri Yulianto
(Mahasiswa Fakultas Perikanan Dan
Ilmu Kelautan Jurusan Ilmu Kelautan Program Studi Oseanografi Universitas
Diponegoro Semarang)
PAMERAN
foto lingkungan hidup dibawah air Reef Check Karimun Jawa 2013 di
Dermaga Perintis Karimun Jawa, Jepara Jawa Tengah, Minggu (17/3).*
JEPARA,
(PRLM).- Pameran foto lingkungan hidup di bawah air Reef Check Karimun
Jawa 2013 di Dermaga Perintis Karimun Jawa, Jepara Jawa Tengah, pecahkan
rekor Museum Rekor Indonesia (MURI). Pameran yang menampilkan 40 lebih
karya foto lingkungan diselenggarakan Marine Diving Club Fakultas
Kelautan Universitas Diponegoro dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa
Tengah sejak Minggu (17/3/13) akan berlangsung hingga 24 Maret
mendatang.
"Inti dari kegiatan ini semata-mata bukan untuk
memecahkan rekor MURI. Tapi kami bermaksud untuk menunjukan bahwa betapa
pentingnya lingkungan laut, terutama keselamatan terumbu karang yang
terus mengalami kerusakan," ujar ketua penyelenggara Reef Chek Karimun
Jawa 2013, dalam keterangannya kepada PRLM.
Diungkapkan Teo,
kerusakan lingkungan bawah laut atau terumbu karang di sejumlah perairan
laut Indonesia yang menjadi objek wisata bahari terus mengalami
kerusakan. Kerusakan bukan hanya akibat eksplorasi bawah laut, tetapi
juga akibat kegiatan wisata bawah laut yang kini sedang menjadi trend.
Kerusakan
yang terjadi menurut Teo, akibat kegiatan wisata yang tidak mengetahui
pentingnya menjaga lingkungan. "Selama ini wisatawan tahunya hanya
berwisata menyelam dan menikmati pemandangan bawah laut, demikian juga
pemandu tidak memberikan batasan hingga akhirnya lama kelamaan
mengakibatkan kerusakan," ujar Teo.
Dipilihnya Karimun Jawa
sebagai lokasi memamerkan 40 lebih karya foto dari sejumlah fotografer
peduli lingkungan, dikarenakan Karimun Jawa merupakan salah satu objek
wisata bawah laut tujuan utama. Pemberian sertifikat MURI kepada Marine
Diving Club Fakultas Kelautan Universitas Diponegoro oleh perwakilan
MURI dengan katagori penggagas pertama kegiatan pameran foto bawah laut.
SUMBER: http://m.pikiran-rakyat.com/node/227311
Pameran foto bawah laut digelar kelompok mahasiswa Fakultas Perikanan
dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro (FPIK Undip) Semarang yang
tergabung dalam Marine Diving Club (MDC), di lokasi Dermaga Kepulauan
Karimunjawa Kabupaten Jepara, Minggu (17/03/2013).
Kegiatan yang didukung Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah tersebut langsung dicatatkan dalam Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai pemrakarsa pameran foto dalam air yang baru kali pertama digelar di Indonesia.
Sejumlah wisatawan termasuk turis asing terlihat penasaran ingin menyaksikan pameran foto yang dinilai unik dan spektakuler. Bartleutt Daniel asal London Inggris mengaku tertarik dan turun menyelam karena karya foto yang dipamerkan bersinggungan dengan masalah konservasi lingkungan. Pengunjung lain Ehdra dari Universitas Riau (UNRI), serta Risaldi, Firman dan Irsalina- ketiganya mahasiswa dari Universitas Pajajaran (Unpad) Bandung.
“Kami sengaja datang dari Bandung, ingin mendapatkan pengalaman menyelam sekaligus untuk melihat pameran foto. Foto- foto yang dipajang sangat bagus, bercerita tentang pentingnya konservasi lingkungan dan menjaga kelestarian alam. Banyak kekayaan alam kita rusak dan musnah, tergambar jelas dalam bingkai foto,” ujar Risaldi.
Ketua Panitia Teo Andri Saputra mengatakan, pihaknya menyediakan 56 peralatan diving (selam) untuk pengunjung yang ingin menyaksikan 30 buah foto yang dipajang di 10 tiang pancang berbentuk batuan karang, di kedalaman 2 meter hingga 7 meter dari atas permukaan laut. Tercatat, 37 orang menyaksikan pameran itu.
Galeri foto yang dipamerkan berasal dari hasil lomba pada 20 Pebruari hingga 8 Maret 2013, diikuti peserta umum dari seluruh Indonesia. Di antara foto yang dipajang menyoroti tentang perburuan sirip ikan Hiu di Alor NTT, perusakan dan alih fungsi hutan untuk lahan perkebunan sawit di Kepulauan Sebatik Kalimantan, serta pemutihan karang akibat pemanasan global di Karimunjawa Jepara.
Pameran foto ini merupakan kegiatan dalam laut ketiga yang dilakukan MDC dan tercatat dalam MURI. Dua kegiatan sebelumnya yaitu kuliah dan catur di dalam air laut. “Kami tak hanya menggelar pameran dalam laut, tetapi juga ingin memperkenalkan wisata khusus diving di Karimunjawa, sebagai daerah tujuan wisata di Jawa Tengah,” katanya.
Kepala Balai Pelayanan Informasi dan Pengembangan Usaha Pariwisata Jawa Tengah, Puji Johar Noto menyatakan, salah satu destinasi wisata yang dikenalkan dalam Visit Jateng 2013 adalah Kepulauan Karimunjawa. “Kami sangat mendukung pameran foto bawah laut yang dipadu dengan wisata diving,” ungkapnya.
Sumber : http://krjogja.com/read/165370/pameran-foto-bawah-laut-masuk-muri.kr
Kegiatan yang didukung Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah tersebut langsung dicatatkan dalam Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai pemrakarsa pameran foto dalam air yang baru kali pertama digelar di Indonesia.
Sejumlah wisatawan termasuk turis asing terlihat penasaran ingin menyaksikan pameran foto yang dinilai unik dan spektakuler. Bartleutt Daniel asal London Inggris mengaku tertarik dan turun menyelam karena karya foto yang dipamerkan bersinggungan dengan masalah konservasi lingkungan. Pengunjung lain Ehdra dari Universitas Riau (UNRI), serta Risaldi, Firman dan Irsalina- ketiganya mahasiswa dari Universitas Pajajaran (Unpad) Bandung.
“Kami sengaja datang dari Bandung, ingin mendapatkan pengalaman menyelam sekaligus untuk melihat pameran foto. Foto- foto yang dipajang sangat bagus, bercerita tentang pentingnya konservasi lingkungan dan menjaga kelestarian alam. Banyak kekayaan alam kita rusak dan musnah, tergambar jelas dalam bingkai foto,” ujar Risaldi.
Ketua Panitia Teo Andri Saputra mengatakan, pihaknya menyediakan 56 peralatan diving (selam) untuk pengunjung yang ingin menyaksikan 30 buah foto yang dipajang di 10 tiang pancang berbentuk batuan karang, di kedalaman 2 meter hingga 7 meter dari atas permukaan laut. Tercatat, 37 orang menyaksikan pameran itu.
Galeri foto yang dipamerkan berasal dari hasil lomba pada 20 Pebruari hingga 8 Maret 2013, diikuti peserta umum dari seluruh Indonesia. Di antara foto yang dipajang menyoroti tentang perburuan sirip ikan Hiu di Alor NTT, perusakan dan alih fungsi hutan untuk lahan perkebunan sawit di Kepulauan Sebatik Kalimantan, serta pemutihan karang akibat pemanasan global di Karimunjawa Jepara.
Pameran foto ini merupakan kegiatan dalam laut ketiga yang dilakukan MDC dan tercatat dalam MURI. Dua kegiatan sebelumnya yaitu kuliah dan catur di dalam air laut. “Kami tak hanya menggelar pameran dalam laut, tetapi juga ingin memperkenalkan wisata khusus diving di Karimunjawa, sebagai daerah tujuan wisata di Jawa Tengah,” katanya.
Kepala Balai Pelayanan Informasi dan Pengembangan Usaha Pariwisata Jawa Tengah, Puji Johar Noto menyatakan, salah satu destinasi wisata yang dikenalkan dalam Visit Jateng 2013 adalah Kepulauan Karimunjawa. “Kami sangat mendukung pameran foto bawah laut yang dipadu dengan wisata diving,” ungkapnya.
Sumber : http://krjogja.com/read/165370/pameran-foto-bawah-laut-masuk-muri.kr
JEPARA, suaramerdeka.com - Marine Diving Club (MDC)
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Undip menggelar pamerah
fotografi alam bawah laut di Kepulauan Karimunjawa, Minggu (17/3).
Pameran
tersebut berhasil memperoleh penghargaan dari Museum Rekor Indonesia
(MURI) dalam kategori pemrakarsa pameran yang digelar di bawah laut
tepatnya di bawah Dermaga Karimunjawa.
Sebanyak 30 karya foto
dari mahasiswa di berbagai daerah di Indonesia seperti Kalimantan,
Sulawesi, dan Jawa. Karya yang dipamerkan menceritakan kerusakan alam di
beberapa wilayah nusantara seperti alih fungsi hutan yang dijadikan
perkebunan kelapa sawit di Kepulauan Sebatik, Kalimantan.
Selain
itu juga perburuan siripkan hiu dan tuna yang terjadi di Pulau Alor,
Nusa Tenggara Timur. Salah satu panitia pameran Teo Andi Seaputra
menyatakan, pameran foto ini dilandasi keprihatrinan mahasiswa yang
mencintai alam atas kerusakan yang terjadi.
Diharapkan dengan pameran ini bisa menggugah kesadaran masyarakat untuk menjaga ekosistem sebagai penyeimbang alam.
"Jika
tidak dicegah dari sekarang, kerusakan akan semakin parah. Kami ingin
mengajak masyarakat menjaga alam," kata Teo di sela-sela kegiatan.
Ide
dasar pameran yang didukung Dinas Pariwisata Jateng tersebut adalah
belum pernah di Indonesia digelar pameran di bawah laut. Dengan kegiatan
yang berbeda ini akan semakin mendapat perhatian masyarakat dan
pemerintah.
"Contohnya, berkembangnya pariwisata di Karimunjawa
ini mendorong penduduk setempat untuk melakukan konservasi alam
khususnya terumbu karang. Sebelumnya, kerusakan terjadi karena aktivitas
penduduk yang mencari terumbu karang," jelas Teo.
JEPARA, KOMPAS.com - Sejumlah mahasiswa Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro Semarang, yang
tergabung dalam Marine Diving Club menggelar pameran fotografi di bawah
laut dengan tema konservasi di Dermaga Perintis Pulau Karimunjawa,
Kabupaten Jepara.
"Ada 30 foto tentang kehidupan di bawah laut
yang kami tempelkan di 10 tiang beton penyangga Dermaga Perintis
Karimunjawa ini dengan kedalaman antara 2--13 meter di bawah permukaan
air laut," kata Teo Andri Saputra, ketua panitia pameran fotografi di
Jepara, Minggu (17/3/2013).
Puluhan foto yang dicetak pada
material "MMT indoor" berukuran 30 x 40 sentimeter tersebut menceritakan
tentang perusakan lingkungan di laut, seperti pemutihan karang akibat
pemanasan global di Kepulauan Karimunjawa dan perburuan sirip ikan hiu
di Pulau Alor, Nusa Tenggara Timur.
Teo mengatakan bahwa pameran
fotografi kehidupan di bawah laut yang didukung Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Jawa Tengah ini bertujuan mengajak masyarakat untuk peduli
pentingnya konservasi lingkungan di laut.
"Melalui fotografi yang
saat ini digemari oleh sebagian masyarakat, kami ingin memperlihatkan
bahaya dan dampak dari perusakan lingkungan di laut," ujarnya.
Ia
mengaku bahwa pihaknya sempat mengalami kesulitan terkait dengan
material alat untuk mencetak foto yang dikumpulkan dari berbagai lomba
foto konservasi di tingkat nasional yang diikuti peserta dari
Universitas Padjajaran Bandung, Universitas Jenderal Soedirman
Purwokerto, Universitas Riau.
"Kami juga sempat kesulitan mencari
tempat yang akan ditempeli foto-foto yang akan dipamerkan hingga Kamis
(21/3/2013). Namun, akhirnya dapat diatasi," katanya.
Kepala Balai
Pelayanan Informasi dan Pengembangan Usaha Pariwisata Dinas Pariwisata
dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah Puji Joharnoto mendukung kegiatan
para mahasiswa Undip Semarang, terutama mengenai pentingnya konservasi
lingkungan laut.
"Pameran foto bawah laut tentang konservasi
lingkungan ini juga merupakan upaya mengenalkan pariwisata Karimunjawa
kepada masyarakat luas serta mendukung program Visit Jateng 2013,"
ujarnya.
SUMBER:
http://edukasi.kompas.com/read/2013/03/18/03080515/Undip.Pamerkan.Fotografi.di.Bawah.Laut.Karimunjawa?utm_source
No comments:
Post a Comment